Saturday, September 1, 2012

KAUM URBAN YANG MAU BELAJAR PADA RAMADLAN



Membincang Komunitas Kaum Urban adalah bagian dari masyarakat menengah bawah yang senantiasa terabaikan hak-haknya sebagai warga Negara baik hak ekonomi, poitik, social maupun budaya. Sejauh ini, belum ada kebijakan dan produk hukum baik skala local maupun nasional yang melindungi dan membuka kesempatan pengembangan bagi masyarakat bawah. Perhatian elit, maupun pemerintah pada komunitas masyarakat bawah lebih didasarkan pada azas manfaat.

Hurin 'In Study Center sebagai Lembaga Pendidikan dan Kemanusiaan, yang menjadi "rumah kedua" bagi anak-anak, remaja dan keluarga Komunitas Kaum Urban Tanah Abang Jakarta Pusat, menjadikan moment Ramadlan 1433 H sebagai event pembelajaran diri untuk terus belajar mandiri dengan tetap mengasah talenta, bakat dan kemampuan diri. Jika ada yang lebih, Hurin 'In menjadikan Ramadlan sebagai bulan untuk belajar berbagi. Ya, berbagi !

Berbagi apa ? Berbagi pengetahuan, berbagi pengalaman dan berbagi menyisihkan sedikit harta yang kami punya, tanpa pamrih. Begitulah sebenarnya bulan Ramadlan mengajarkan kita.

Hingga pada akhirnya Ramadlan berlalu dan kehidupan beragama yang tadinya tampak semarak dan bahasa-bahasa agama yang tadinya memenuhi judul-judul sinetron kini nyaris sepi seolah tak pernah terjadi apa-apa. Dan bahkan pelajaran yang telah kita dapat dari Madrasah Ramadlan diam-diam kita buang dari ruang hati kita. Meski demikian, Hurin 'In terus berupaya selalu sadar untuk membuat kalkulasi mengenai perlunya menyediakan "tempat khusus berbagi".

Tuesday, April 17, 2012

BERDIRINYA PAUD HURIN 'IN



             A.    Latar Belakang

Secara sederhana,  konsep PAUD adalah konsep pendidikan yang menawarkan arti penting karakteristik dan perilaku anak usia dini, disamping untuk berbagi beban dalam menyikapi macam ragam  persoalan yang biasa dihadapi orang tua baik di sekolah maupun di rumah berkaitan dengan gangguan belajar yang dialami anak usia dini.

Bisa dikatakan konsep PAUD adalah konsep pendidikan yang ingin menawarkan kepada masyarakat akan pentingnya karakteristik dan perilaku anak usia dini. Selain itu, juga berbagi solusi dalam menyikapi berbagai persoalan yang biasa muncul dan dihadapi orangtua baik di sekolah maupun di rumah berkaitan dengan gangguan belajar dan perilaku yang dialami anak usia dini.

PAUD yang berbasis learning and doing mengaksentuasi pada usaha belajar sambil beraktivitas yang telah disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini yaitu bermain. Hal ini dilakukan untuk mendukung suasana belajar yang menyenangkan dengan penataan ruang yang representative dengan tetap memerhatikan sarana dan prasana yang dirancang agar motivasi belajar anak tumbuh sesuai dengan eksistensi dan kebutuhannya sebagai anak.

Tidak berhenti sampai disini, konsep PAUD yang memiliki berbagai pijakan pendekatan dalam pendidikan pun, membuka ruang terbangunnya kedekatan fisik dan emosi, terciptanya suasana  partisipatoris dan komunikasi multi arah antara guru, peserta didik dan orang tua. Dari sini, anak menemukan kondisi psikologis yang nyaman, hingga pada akhirnya model pola asuh yang otoriter tak lagi dikenal dan usang oleh karena anak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dan bekerjasama guna merangsang keterampilan sosial dan emosionalnya.

Sudah menjadi jamak bahwa kualitas masa anak-anak (early childhood) termasuk masa prasekolah  di dalamnya menjadi cermin kualitas bangsa di masa yang akan dataing. Karenanya, kehadiran PAUD seperti tergambar diatas menjadi hal yang niscaya bagi Hurin 'In sebagai Pusat Belajar dan Kemanusiaan.

Terlebih jika dilihat "fakta hari ini" (dengan kelebihan dan kekurangannya), Hurin 'In telah memiliki pola komunikasi multi arah yang sudah lama terbangun antara Hurin 'In, siswa dan orang tua siswa, yang sangat memungkinkan untuk dijadikan modal utama dalam menggalang kebersamaan, berbagi daya dan membangun keswadayaan untuk (dan atau bersama) kepentingan publik yang lebih luas lagi.

Keberadaan PAUD Hurin 'In menjadi tambahan "sarana bicara" yang lain dalam menjalankan proses pemberdayaan Hurin 'In sebagai sebuah institusi pendidikan alternative.

Friday, March 23, 2012

COKELAT AKTUALISASI


Menyadari akan arti penting suasana kondusif dalam merangsang dorongan berprestasi dalam belajar, Hurin 'In sangat memperhitungkan unsur perasaan dari setiap peserta belajar, sebab memang unsur perasaan lebih dominan dan melatar belakangi segala aktivitas seseorang, terutama anak-anak. Pendek kata, produktif atau tidaknya sebuah aktivitas tergantung pada unsur perasaan dalam melaksanakan aktivitas tersebut.

Sudah menjadi jamak, bahwa kegembiraan bersifat menggerakkan. Segala sesuatu yang dilakukan dengan riang gembira atau senang hati, tentu akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Sebaliknya, unsur tertekan atau under pressure sungguh bersifat melemahkan yang hanya akan melahirkan kekecewaan dan mutu yang rendah.

Jika dalam perjalanannya hari ini Hurin 'In memiliki program rintisan bisnis pembuatan chocolate atau cokelat, hal itu sebenarnya merupakan langkah ikhtiar Hurin 'In dalam membangun suasana gembira yang harus selalu terawat dengan baik dan memunculkan gagasan yang cemerlang yang dapat merangsang berlangsungnya aktualisasi diri seutuhnya dari masing-masing peserta pelajar dalam mencapai setiap harapan.

Tuesday, September 13, 2011

HURIN 'IN PUSAT BELAJAR or STUDY CENTER


Menurut Winkel, Belajar adalah semua aktivitas mental atau  psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman.

Menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Sedangkan Pengertian Belajar menurut Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning 1977, belajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang serupa itu.

Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.

Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

Upaya meningkatkan prestasi belajar diperlukan menciptakan suasana yang kondusif dalam belajar, mengembangkan jiwa kompentitif yang sehat dan menumbuhkan rasa   percaya   diri   atas   kemampuannya   untuk   memperkaya banyak membaca, karenanya Hurin ‘In meneguhkan diri untuk menjadi institusi Pusat Belajar atau Study Center.

Wednesday, July 27, 2011

Tujuan HURIN 'IN


Hurin ‘In bertujuan :

Menjadi lembaga pendidikan, pengajaran dan pengkaderan dalam rangka membangun manusia-manusia yang memiliki wawasan keislaman utuh agar setiap peserta didik mampu membaca dan terampil menjawab setiap perubahan zaman.

Mengembangkan pola dan pendekatan pendidikan alternatif dalam rangka mengisi kekosongan produk pendidikan yang ada dengan materi-materi actual yang bersumber dari nilai-nilai moral keagaamaan-kebangsaan dan proses perubahan yang tengah dan akan berlangsung dalam kehidupan masyarakat.

Mensyi’arkan Islam dengan cara menumbuhkan, memelihara dan membina iklim berkomunikasi antar perorangan, kelompok, institusi dan atau organisasi dalam rangka mengkaji dan menelaah ulang serta menerapkan ajaran Islam sebagai rahmat bagi kesemestaan alam.

Tuesday, March 22, 2011

PROFIL HURIN 'IN


Hurin ‘In adalah sebuah lembaga yang memiliki aksentuasi pendidikan dan layanan masyarakat. Lembaga ini merupakan wadah kegiatan sosial keagamaan yang populis dan terbuka untuk bekerjasama dengan lintas organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan. Bidang pendidikan yang menjadi sisi lain dari ruang lingkup kerja Hurin ‘In lebih terfokus pada pendidikan alternatif, sebagai salah satu bentuk mengisi kekosongan produk pendidikan yang tengah berlangsung di masyarakat. Tanpa berpretensi menafikan peran lembaga pendidikan formal yang sudah ada. Karenanya pendidikan yang diselenggarakan mencakup tiga komponen sasaran: Pertama, anak-anak. Kedua, ibu-ibu. Ketiga, bapak-bapak.

Pencakupan kepada tiga komponen utama berangkat dari satu kesadaran bahwa tiga komponen utama inilah pilar pertama dari terciptanya sebuah keluarga yang kondusif bagi perkembangan sehat anak dan anggota keluarga yang lain. Keluarga adalah suatu matriks sosial atau suatu organisasi bio-psiko-sosio-spiritual, dimana anggota keluarga terikat dalam suatu ikatan yang menuntut masing-masing anggota keluarga menjaga keharmonisan dan kedinamisan satu sama lainnya. Keharmonisan dan kedinamisan hanya akan terwujud dengan terbangunnya silaturrahim dan silturrahim dapat terbangun jika masing-masing unsur anggota keluarga dapat berpengang teguh pada nilai-nilai agama atau moral universal.  Dari sini nilai menjadi satu hal yang niscaya untuk dimiliki masing-masing unsur keluarga.

Oleh karena itu konsep dasar program kerja dan jenis kegiatan yang tengah dikembangkan Hurin ‘In lebih bermuara pada upaya pembangunan kepribadian, pengembangan potensi diri, pencerahan akhlaq dan penyadaran. dengan menggunakan moralitas keagamaan yang lebih kreatif, dinamis dan bermakna sebagai sesuatu yang menghantarkan setiap peserta didik mencapai kedewasaan dan dapat bertanggung jawab. Pengertian dewasa dan tanggung jawab mencakup pengertian dewasa secara biologis, psikologis, sosiologis dan spiritual.