Tuesday, April 17, 2012

BERDIRINYA PAUD HURIN 'IN



             A.    Latar Belakang

Secara sederhana,  konsep PAUD adalah konsep pendidikan yang menawarkan arti penting karakteristik dan perilaku anak usia dini, disamping untuk berbagi beban dalam menyikapi macam ragam  persoalan yang biasa dihadapi orang tua baik di sekolah maupun di rumah berkaitan dengan gangguan belajar yang dialami anak usia dini.

Bisa dikatakan konsep PAUD adalah konsep pendidikan yang ingin menawarkan kepada masyarakat akan pentingnya karakteristik dan perilaku anak usia dini. Selain itu, juga berbagi solusi dalam menyikapi berbagai persoalan yang biasa muncul dan dihadapi orangtua baik di sekolah maupun di rumah berkaitan dengan gangguan belajar dan perilaku yang dialami anak usia dini.

PAUD yang berbasis learning and doing mengaksentuasi pada usaha belajar sambil beraktivitas yang telah disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini yaitu bermain. Hal ini dilakukan untuk mendukung suasana belajar yang menyenangkan dengan penataan ruang yang representative dengan tetap memerhatikan sarana dan prasana yang dirancang agar motivasi belajar anak tumbuh sesuai dengan eksistensi dan kebutuhannya sebagai anak.

Tidak berhenti sampai disini, konsep PAUD yang memiliki berbagai pijakan pendekatan dalam pendidikan pun, membuka ruang terbangunnya kedekatan fisik dan emosi, terciptanya suasana  partisipatoris dan komunikasi multi arah antara guru, peserta didik dan orang tua. Dari sini, anak menemukan kondisi psikologis yang nyaman, hingga pada akhirnya model pola asuh yang otoriter tak lagi dikenal dan usang oleh karena anak diberi kesempatan untuk berpartisipasi dan bekerjasama guna merangsang keterampilan sosial dan emosionalnya.

Sudah menjadi jamak bahwa kualitas masa anak-anak (early childhood) termasuk masa prasekolah  di dalamnya menjadi cermin kualitas bangsa di masa yang akan dataing. Karenanya, kehadiran PAUD seperti tergambar diatas menjadi hal yang niscaya bagi Hurin 'In sebagai Pusat Belajar dan Kemanusiaan.

Terlebih jika dilihat "fakta hari ini" (dengan kelebihan dan kekurangannya), Hurin 'In telah memiliki pola komunikasi multi arah yang sudah lama terbangun antara Hurin 'In, siswa dan orang tua siswa, yang sangat memungkinkan untuk dijadikan modal utama dalam menggalang kebersamaan, berbagi daya dan membangun keswadayaan untuk (dan atau bersama) kepentingan publik yang lebih luas lagi.

Keberadaan PAUD Hurin 'In menjadi tambahan "sarana bicara" yang lain dalam menjalankan proses pemberdayaan Hurin 'In sebagai sebuah institusi pendidikan alternative.


B.     Landasan Yuridis Formal

      Penyelenggaraan PAUD Hurin 'In memiliki landasan Yuridis Formal:

B.1. Konvensi Hak-Hak Anak:

Pasal 28 ayat (1):
“Negara-negara Peserta mengakui hak anak atas pendidikan dan dengan tujuan mencapai hak ini secara bertahap dan berdasarkan kesempatan sama….”

B.2. Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 31 ayat (1) "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan."

B.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: 

Pasal 5 ayat (1):
Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Pasal 5 ayat (3):
Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

Pasal 5 ayat (5):
Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat.

Pasal 6 ayat (2):
Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.

C.    Kronologi Berdirinya PAUD Hurin 'In

Berangkat dari sebuah Program PNPM Peduli yang melibatkan Hurin 'In dibawah koordinasi Sanggar Anak Akar pada periode November 2011 – Maret 2012. Untuk menstimuli Hurin 'In agar menjadi lembaga dan komunitas yang mumpuni, Pendampingan Kelompok Anak dan Rembug Warga menjadi salah satu strategi pelaksanaan kegiatan program.

Dari proses Pendampingan Kelompok Anak, terhitung sejak 4 Desember 2011 sampai  12 Februari 2012 ditemukan beberapa kendala psikologis yang dihadapi oleh sebagian besar siswa-siswi Hurin 'In baik sebelum, ketika atau sesudah proses belajar mengajar berlangsung seperti  kurang percaya diri, merasa terasing, agresif dan jenis depresi mental yang lain sebagai akibat dari kondisi keluarga dan lingkungan sosial yang kurang beruntung.

Untuk memecahkan kendala psikologis diatas, lalu Koordinator Program Hurin 'In meminta bantuan Fakultas Psikologi dan Pendidikan, Jurusan Healing and Counseling, Universitas Al-Azhar Indonesia. Lalu disepakati, seorang konselor, Ibu Ira, dibantu lima belas mahasiswa nya akan melakukan counseling terhadap siswa-siswa Hurin 'In setiap Sabtu petang, mulai tangal 18 Februari 2012 sampai 31 Maret 2012. 

Terhitung sejak 25 Februari 2012, kegiatan Healing and Counseling di perluas masuk pada kegiatan Rembug Warga yang secara kebetulan jadwal kegiatan keduanya bersamaan meski tempatnya berbeda.  Kegiatan Healing and Counseling ada di lantai dasar Hurin 'In sedang Rembug Warga yang memanfaatkan media Pengajian Ibu-ibu memanfaatkan Musholla yang lokasinya hanya beberapa langkah saja dari Hurin 'In. Sejak pertemuan ini sebenarnya sudah mulai tercium kegalauan psikologis dan sikap apatis beberapa peserta Rembug Warga dalam menghadapai anak-anak mereka ketika di rumah seperti susah dinasehati, berlama-lama diri saat mandi, senang keluyuran dan lain sebagainya.

Pada pertemuan counseling 3 Maret 2012 mulai terlihat jelas penyebab kenapa sebagaian besar siswa-siswi Hurin 'In mengalami rendah diri, agresif dan selalu bertengkar. Penyebab tersebut dapat dikategorikan menjadi penyebab internal seperti lemah menguasai pelajaran dan sulit berkomunikasi, dan penyebab eksternal seperti kondisi perekonomian keluarga yang tidak beruntung atau sering terjadi pertengkaran diantara kedua orang mereka. 

Hurin 'In sebagai lembaga Pusat Belajar dan Kemanusiaan merasa terpanggil untuk mengevaluasi ulang metodologi dan materi pelajaran yang selama ini disampaikan kepada siswa-siswinya, sebab tidak menutup kemungkinan Hurin 'In juga terlibat menjadi penyebab munculnya hambatan-hambatan psikologis yang di alami siswa-siswinya. Temuan ini, menjadi pendorong Hurin 'In untuk lebih mengintensifkan komunikasi dengan wali santri, arga dan tokoh masyarakat, pakar pendidikan alternatif, unsur pemerintah terkait dan pemerhati anak. Dari temuan ini pula, Hurin 'In berencana akan membuka PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

Pada Rembug Warga Sabtu 10 Maret 2012 semua peserta dan beberapa pendamping kelompok belajar di minta untuk mengevaluasi proses belajar-mengajar yang selama ini berlangsung di Hurin 'In. Dari sini ditemukan beberapa temuan kenapa sebagian besar siswa-siswi Hurin 'Inhttp://hurinin.blogspot.com/ masih gemar bertengkar dan melontarkan kata-kata yang tak layak diucapkan seperti bego luh ! dan sejenisnya, diantaranya adalah   Hurin 'In menyamaratakan pola pendekatan antara anak usia sekolah dengan anak usia pra sekolah (kurang dari 5 tahun), dan mereka ditempatkan dalam satu ruangan (musholla) dengan ukuran panjang dan luas ± 4 X 6 M ².

Pertemuan ini memunculkan dua orang ibu; Ibu Ismawati dan Ibu Eteh,  yang selama ini hanya aktif di pengajian ibu-ibu Hurin 'In dan tidak memiliki pengalaman (dan sertivikasi) akademik. Kini keduanya dipercaya untuk mendampingi anak-anak usia pra sekolah. Untuk mensistematisir proses belajar mengajar anak-anak usia pra sekolah ini disepakati agar mereka dipisahkan, tidak satu ruangan, dengan kakak-kakak mereka yang sudah bersekolah Sekolah Dasar.

Guna membekali proses pendampingan siswa-siswi Hurin 'In yang akan di-PAUD-kan, tanggal 12, 13, dan 15 Maret 2012 Ibu Ismawati dan Ibu Eteh dengan didampingi Saudari Jamila dan Koordinator Program melakukan praktek lapangan di PAUD Bayam yang berlokasi dibilangan Pondok Pinang Jakarta Selatan. Senin 19 Maret 2012, PAUD Hurin 'In mulai di selenggarakan.       
                
E.     Yang Membedakan PAUD Hurin 'In Dengan PAUD Yang Lain

Beberapa pembeda PAUD Hurin 'In dengan yang lainnya adalah:

1.  PAUD Hurin 'In lahir dari "arus bawah", sedang PAUD yang lain (terutama diwilayah Jati Bunder)  merupakan kelanjutan program PKK.

2. PAUD Hurin 'In muncul dari kemitraan sebuah lembaga yang professional, diligent dan accountable, sedang PAUD yang lain (terutama diwilayah Jati Bunder) merupakan bentukan paket kegiatan pemerintah, Cq Rukun Warga (RW).
3.    PAUD Hurin 'In sudah memiliki "akar rumput" yang yang dapat dihimpun menjadi sebuah arus perubahan sosial, sedang PAUD yang lain (terutama diwilayah Jati Bunder)  hanya menyelenggarakan kegiatan rutinitas.
4.      PAUD Hurin 'In sudah memiliki rintisan bisnis ekonomi (seperti pembuatan cokelat dan sabun curah) yang dapat dijadikan embrio gerakan ekonomi mandiri, sedang PAUD yang lain terbuka kemungkinan menjadi ladang bisnis oknum pemegang kebijakan.
5.      PAUD Hurin 'Inlahir dari sebuah institusi pendidikan alternative yang peduli terhadap kearifan budaya local (seperti alat musik marawis, acara tahlilan, munggahan dan lain sebagainya) yang dapat menghantarkan setiap peserta didik PAUD Hurin 'In mengenal "budaya bangsanya sendiri", sedang pada PAUD yang lain (jika pun ada), kearifan budaya local hanya di dapat dari cerita sesaat atau disetiap acara panggung hiburan agustusan saja.

F.      Penutup
Demikian sketsa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Hurin 'In. Keberadaan PAUD Hurin 'In di satu sisi dan keberadaan Hurin 'In sebagai Pusat Belajar dan Kemanusiaan menjadi dua "kekuatan" dalam satu gerakan yang saling bersinergi dan memberi ciri khas diantara keduanya dalam melakukan perubahan sosial.Sungguh, melihat PAUD Hurin 'In dan Hurin 'In kedepan mengingatkan kita pada teori konstruktivisme dalam pendidikan (terutama yang berkembang dari pemikiran Vygotsky dalam Sosial and Emancipatory Constructivism), yang menyimpulkan bahwa siswa mengkonstruksikan pengetahuan atau menciptakan makna sebagai hasil dari pemikiran dan berinteraksi dalam suatu konteks social. 

No comments: