Letak geografi Hurin ‘In berdampingan
dengan komplek pekerja seks komersial (Bongkaran) Tanah Abang dan berada
disebelah Selatan, Pasar Tanah Abang, pusat perniagaan tekstil terbesar di Asia
Tenggara serta di sebelah Utara Museum Tekstil yang merupakan
satu-satunya museum yang menyimpan berbagai jenis kain dan tekstil di seluruh
Indonesia. Tepatnya, secara keseluruhan, posisi geografi Hurin
‘In berada ditengah sosio masyarakat yang tidak memiliki kepastian
fundamental dibidang hukum, moral, nilai dan etika kehidupan, termasuk
didalamnya etika kehidupan hubungan antara pria dan wanita.
Adanya ketidak pastian fundamental berbagai
bidang kehidupan diatas memposisikan Hurin ‘In berhadapan dengan
realitas (lingkungan masyarakat) yang tidak sehat seperti tumbuhnya
tempat-tempat "hiburan" yang buka sampai dinihari, praktek
prostitusi, peredaran alkohol dan narkotik, perumahan kumuh dan padat, tindak
kekerasan dan kriminalitas, serta anak-anak putus sekolah baik yang berkeliaran
dijalan (street children) maupun yang tidak.
Realitas geografi diatas memberikan gambaran
"jenis" peserta didik yang diasuh Hurin ‘In (lebih dari 100
orang usia anak dan remaja) adalah mereka, anak-anak bangsa yang tidak memiliki
jaminan social (loss of social security), pengangguran (unemployment),
yang terancam penyalah gunaan obat (drug abuse), penjualan anak (trafficking),
kejahatan (crime), kenakalan remaja (juvenile delinquency),
kelainan kepribadian (psychopathic personality), penyakit kelamin yang
menular dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment